Senin, 26 Januari 2015

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi

Pembangunan manusia telah menjadi sebuah paradigma baru pembangunan ekonomi yang digagas UNDP sejak 1990-an. Menurut UNDP, pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (“a procces of enlarging people’s choice”). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai ukuran kinerja pemerintah daerah menjadi instrument kebijakan fiskal dalam pengalokasian DAU oleh pemerintah pusat. Terlepas dari segala keterbatasannya, IPM merupakan sebuah indeks komposit yang menggagregasikan tiga dimensi pencapaian pembangunan. Dimensi yang dimaksud adalah dimensi “kesehatan, pendidikan dan standar hidup layak”.  Konsep pembangunan manusia sesungguhnya jauh lebih luas dari sekedar IPM atau berbagai indeks-indeks komposit lainnya, karena masih banyak dimensi dari pembangunan manusia yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Data terakhir BPS menunjukkan bahwa Provinsi Jambi berada pada peringkat ke-13 dari 34 provinsi, sebuah pencapaian yang relatif baik.

Besaran angka IPM Provinsi Jambi tahun 2013 adalah 74,35. Namun jika dilihat pada level kabupaten (selain kota) hanya terdapat satu kabupaten yang angka IPM nya diatas angka provinsi. Sebuah kota sangatlah wajar jika lebih berhasil dalam pembangunan manusia mengingat ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas yang relatif lebih baik. Fenomena menarik dari kabupaten Kerinci dengan angka IPM-nya tidak lepas dari kultur masyarakat yang sangat peduli dengan pendidikan sebagai sebuah investasi untuk masa depan. Meskipun untuk menuntut ilmu mereka harus merantau, namun semangat membangun kampung halaman telah terpatri.  Hasilnya terlihat nyata, Kerinci telah berada jauh didepan dan mengharuskan daerah lain memacu kecepatan untuk mengejar ketertinggalan. 
Kabupaten Batang Hari merupakan sebuah daerah otonom yang usianya bahkan lebih tua dari usia provinsi Jambi, sehingga telah lebih dulu bergerak maju dibanding daerah lain. Keberadaannya di depan semakin terancam dan dibayang-bayangi daerah lain yang terus memacu kecepatan. Bukan tidak mungkin jika tidak ada upaya terobosan untuk memacu percepatan maka daerah ini akan ditinggalkan dibelakang perlintasan.
publish@mediajambi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

buku ketiga

Analisi model Input Output (IO) memusatkan perhatian pada perekonomian dalam sebuah kondisi ekuilibirium dan model ini merupakan varian terb...